1.
PENGERTIAN FOTOGRAFI
Pengertian
Fotografi adalah adalah seni atau proses penghasilan gambar dan cahaya pada
film. Memang benar, kebanyakan jika anda mencari pengertian fotografi
jawabannya hampir sama semua yaitu proses melukis dengan menggunakan media
cahaya. Tetapi yang paling utama adalah bagaimana cara mendalami seni fotografi
tersebut. Setelah mengetahui pengertian fotografi secara umum, lalu apa yang
ada di pikiran anda tentang fotografi ?
Fotografi
adalah sebuah kegiatan atau proses menghasilkan suatu seni gambar/foto melalui
media cahaya dengan alat yang disebut kamera dengan maksud dan tujuan tertentu.
(wikipedia)
Pengertian
Fotografi Adalah Seni
Bila
pengertian fotografi adalah proses seni melukis dengan media cahaya, maka
setiap orang bisa melakukan kegiatan fotografi jika mempunyai sebuah kamera,
tetapi apakah semua orang dapat menghasilkan sebuah seni ?
Seni
adalah sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan atau
intisari dari kreativitas.
Seni
yang paling utama dalam fotografi adalah komposisi, dengan komposisi yang baik
maka foto yang dihasilkan akan mempunyai makna dan cerita yang bisa
disampaikan.
Menghasilkan
Foto Yang Bagus dalam Proses Fotografi
Untuk
menghasilkan sebuah hasil karya yang bagus atau menarik ada beberapa faktor,
faktor yang paling utama adalah faktor pencahayaan, tanpa cahaya atau
pencahayaan yang baik akan terlalu sulit untuk menghasilkan hasil karya yang
bagus, untuk itu dibutuhkan faktor yang kedua.
2.
SEJARAH FOTOGRAFI
Perkembangan
fotografi di Indonesia selalu berkaitan dan mengalir bersama momentum
sosial-politik perjalanan bangsa ini, mulai dari momentum perubahan kebijakan
politik kolonial, revolusi kemerdekaan, ledakan ekonomi di awal 1980-an, sampai
Reformasi 1998.
Pada
tahun 1841, seorang pegawai kesehatan Belanda bernama Juriaan Munich mendapat
perintah dari Kementerian Kolonial untuk mendarat di Batavia dengan membawa
dauguerreotype. Munich diberi tugas mengabadikan tanaman-tanaman serta kondisi
alam yang ada di Indonesia sebagai cara untuk mendapatkan informasi seputar
kondisi alam. Sejak saat itu, kamera menjadi bagian dari teknologi modern yang
dipakai Pemerintah Belanda untuk menjalankan kebijakan barunya. Penguasaan dan
kontrol terhadap tanah jajahan tidak lagi dilakukan dengan membangun benteng
pertahanan atau penempatan pasukan dan meriam, melainkan dengan cara menguasai
teknologi transportasi dan komunikasi modern. Dalam kerangka ini, fotografi
menjalankan fungsinya lewat pekerja administratif kolonial, pegawai pengadilan,
opsir militer, dan misionaris.
Latar
itulah yang menjelaskan mengapa selama 100 tahun keberadaan fotografi di
Indonesia (1841-1941) penguasaan alat ini secara eksklusif ada di tangan orang
Eropa, sedikit orang Cina, dan Jepang. Berdasarkan survei dan hasil riset di
studio foto-foto komersial di Hindia Belanda tentang foto-foto yang ada sejak
tahun 1850 hingga 1940, dari 540 studio foto di 75 kota besar dan kecil,
terdapat 315 nama orang Eropa, 186 orang Cina, 45 orang Jepang, dan hanya empat
orang lokal Indonesia, salah satunya adalah Kasian Cephas.
Kasian
Cephas adalah warga lokal asli. Ia dilahirkan pada tanggal 15 Februari 1844 di
Yogyakarta. Cephas sebenarnya adalah asli pribumi yang kemudian diangkat
sebagai anak oleh pasangan Adrianus Schalk dan Eta philipina Kreeft, lalu
disekolahkan ke Belanda. Cephas-lah yang pertama kali mengenalkan dunia
fotografi ke Indonesia. Meski demikian, literatur-literatur sejarah Indonesia
sangat jarang menyebut namanya sebagai pribumi pertama yang berkarir sebagai
fotografer profesional. Nama Kassian Cephas mulai terlacak dengan karya
fotografi tertuanya buatan tahun 1875.
Dibutuhkan
waktu hampir seratus tahun bagi bangsa ini untuk benar-benar mengenal dunia
fotografi. Masuknya Jepang pada tahun 1942 telah menciptakan kesempatan bagi
bangsa Indonesia untuk menyerap teknologi ini. Demi kebutuhan propagandanya,
Jepang mulai melatih orang Indonesia menjadi fotografer untuk bekerja di kantor
berita mereka, Domei. Pada saat itulah muncul nama Mendur Bersaudara. Merekalah
yang membentuk imaji baru tentang bangsa Indonesia.
Lewat
fotografi, Mendur bersaudara berusaha menggiring mental bangsa ini menjadi
bermental sama tinggi dan sederajat. Frans Mendur bersama kakaknya, Alex
Mendur, juga menjadi icon bagi dunia fotografer nasional. Mereka kerap merekam
peristiwa-peristiwa penting bagi negeri ini, salah satunya adalah mengabadikan
detik-detik pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Inilah
momentum ketika fotografi benar-benar “sampai” ke Indonesia, ketika kamera
berpindah tangan dan orang Indonesia mulai merepresentasikan dirinya
sendiri.
3.
JENIS-JENIS FOTOGRAFI
Dalam
dunia fotografi bayak terdapat jenis-jenis fotografi spesifik yang dapat kamu
dalami sesuai dengan passion. Masing-masing jenis fotografi memiliki teknik dan
skill yang berbeda. Apakah kamu sudah mengetahui jenis fotografi yang kamu
minati? Yuk, cek sepuluh jenis fotografi populer dan cari tahu apa jenis
fotografimu!
1.
Landscape Fotografi
Jika
kamu mencintai fotografi dan memiliki kecenderungan untuk melihat-lihat
pemandangan indah yang ada di sekitar kamu atau traveling ke tempat-tempat yang
indah kemudian mengabadikan foto alam tersebut. kamu pasti tertarik dengan
landscape fotografi. Landscape fotografi banyak dicari oleh rumah media. Kamu
dapat menemukan karya-karya landscape foto yang keren di “National
Geographic”
2.
Wildlife Fotografi
Genre
fotografi yang berfokus pada hewan dan habitat alami mereka disebut fotografi
satwa liar. Perilaku hewan di alam liar juga merupakan objek bagi wildlife
photography. sebagian foto-foto ini dicetak dalam jurnal dan pemeran. Banyak
orang berlatih jenis fotografi ini. Namun bukan hal yang mudah karena selain
kamera yang canggih, lensa yang bagus, senter yang kuat, kamu juga membutuhkan
kesabaran ekstra untuk membidik foto yang menawan.
3.
Aerial Fotografi (Foto Udara)
Aerial
fotografi adalah jenis fotografi di mana foto diambil dari udara dengan
menggunakan pesawat, balon udara, parasut atau diambil dari atas gedung
pencakar langit. Foto-foto ini memberikan tampilan yang lebih besar dari subjek
dan latar belakang.
4.
Sports Fotografi
Ini
genre fotografi mengkhususkan diri dalam menangkap momen yang menentukan dalam
sebuah acara olahraga.Fotografi oelahraga adalah salah satu jenis fotografi
yang sulit, karena membutuhkan banyak latihan dan peralatan yang
memadahi.
5.
Potrait Fotografi
Salah
satu jenis fotografi dengan umur paling tua adalah fotografi potrait. Fotografi
potrait adalah segala hal mengenai menangkap suasana hati seseorang dengan
penakanan ekspresi. Jenis ini tidak perlu menggunakan model profesional, bisa
memotret anggota keluarga. Ada banyak cara untuk membuat hasil foto potrait
yang menajubkan.
6.
Architectural Fotografi
Fotografi
arsitektur adalah fotografi yang berkaitan dengan mengambil foto sebuah
struktur rumah atau bangunan dari sudut yang berbeda. Tujuan utama dari
fotografi arsitektur adalah untuk menciptakan dampak positif pada pembeli
potensial real estate.
7.
Wedding /Event Fotografi
Dapat
dikatakan bahwa para fotografer pendatang baru memulai karirnya dengan berlatih
memotret acara pernikahan atau event fotografi. Tapi hal ini bukan berati bahwa
wedding photography tidak memerlukan keterampilan apapun. Apabila sudah terjun
dalam wedding fotografi maka harus memiliki kecakapan yang baik soal
editing.
8.
Fashion Fotografi
Fotografi
fashion ialah memotret model dengan pencahayaan yang glamour dan juga selain
model fotografer memotret item fashion seperti tas, baju, sepatu, aksesoris,
atau make up. Fotografi jenis ini biasanya banyak digunakan dalam dunia
periklanan dan majalah fashion.
9.
Macro Fotografi
Fotografi
makro adalah jenis fotografi di mana gambar dibidik dengan kisaran lebih dekat
untuk menampilkan rincian materi subjek yang ingin ditonjolkan. Subyek yang
menarik dari fotografi makro adalah bunga, serangga, teksture dari sweater,
atau keranjang.
10)
Baby/Family Fotografi
Fotografi
Bayi / keluarga adalah jenis fotografi lain yang populer. Fotografi Bayi /
keluarga dilakukan ketika keluarga biasanya baru saja mendapatkan bayi yang
baru lahir. Ekspresi berbeda bayi bersama dengan anggota keluarga yang dibidik
dalam fotografi jenis ini. Seluruh keluarga datang bersama-sama untuk
membekukan satu sesi pemotretan yang dapat dilakukan secara indoor atau
outdoor.
* Bagian-Bagian
Kamera
Video/Self
Timer Light pada modus video akan berwarna merah ketika melakukan perekaman
movie, dan pada modus kamera akan berwarna merah berkelap-kelip (blinking red)
saat Self Timer diaktifkan.
Microphone
merupakan sarana perekaman audio clips pada perekaman movie.
Flash
berfungsi menghasilkan kilatan cahaya untuk membantu mendapatkan gambar yang
jelas jika kondisi obyek gelap atau kurang cahaya. Misalnya : Malam hari, dalam
ruangan. Disamping itu Kamera Digital memiliki Sensor Flash untuk menentukan
tingkat pencahayaan secara otomatis. Flash hanya berfungsi pada modus kamera.
Power
Adapter Connector berfungsi untuk menyambungkan kamera dengan listrik AC jika
tidak menggunakan battery
USB
Connector merupakan konektor penghubung kamera ke komputer atau printer untuk
transfer data melalui USB Cable Data.
TV
Connector merupakan konektor penghubung kamera ke TV yang berfungsi sebagai
pengganti layar (Image Display) dari kamera.
Speaker
berfungsi untuk sarana output suara kamera atau audio clips
Tripod
Mount merupakan tempat pemasangan tripod kamera
Camera
Dock Connector adalah konektor penghubung dengan dok kamera yang memiliki
konektor USB, konektor audio visual dan konektor power adapter AC.
Battery
Door tempat memasukkan battery kamera.
Lens
(Lensa) berfungsi untuk menangkap gambar objek yang ada dihadapan kamera (
objek yang dipotret). Cover Lens (Penutup Lensa) merupakan penutup lensa
otomatis berfungsi untuk pengaman lensa ketika kamera tidak digunakan.
* Sudut
Pandang Pengambilan Gambar
Camera
Angle adalah suatu sudut pandang dalam mengambil gambar suatu objek,
pemandangan, maupun sebuah adegan. Dengan sudut tertentu kita dapat
menghasilkan suatu shot yang menarik, dengan perspektif yang unik dan
menciptakan kesan tertentu pada gambar yang disajikan.
Sudut
Pandang Pengambilan Gambar dibagi menjadi 6, yaitu :
*
Normal Angle : Kamera ditempatkan setinggi mata objek. Normal angle tergantung
pada ketinggian suatu objek tersebut.
*
High Camera Angle : Posisi kamera berada lebih tinggi dari mati objek sehingga
kamera harus menunduk untukmengambil gambarnya. Sudut pandang ini sangat
berguna untuk mempertunjukkan keseluruhan set beserta seluruh objeknya.
*
Low Camera Angle : Posisi kamera berada di bawah ketinggian mata sehingga
kamera harus mendongak untuk melakukan shot.
*
Bird Eye View : Pengambilan gambar objek dari atas
*
Subjective Camera Angle : Posisi kamera diletakkan di tempat seorang karakter
yang tidak nampak dalam layer dan mempertunjukkan pada penonton suatu pandangan
dari sudut pandang karakter.
*
Objective Camera Angle : Melakukan shot seperti apa adanya (Asli)
4. SUDUT
PANDANG / FRAMING
Dalam
merekam gambar perlu penentuan sudut pandang/framing agar objek yang disajikan
hasilnya lebih baih dan indah. Bidang pandangan/framing adalah suatu langkah
pengambilan gambar yang harus menentukan luas bidang pandangan untuk suatu
objek utama dan objek lainnya dalam hubungannya dengan latar belakang.
Macam-macam
framing yaitu :
*
ELS (Extreme Long Shot) : Shot dari jarak sangat jauh dan menyajikan bidang
yang sangat luas, kamera mengambil objek secara menyeluruh. Objek utama
terlihat sangat kecil dan latar belakang terlihat sangat dominan.
*
LS (Long Shot) : Shot yang juga sangat jauh, bidang yang diambil lebih dekat
daripada ELS, namun tetap objek utama masih terlihat terlalu kecil dibandingkat
latar keseluruhan.
*
MLS (Medium Long Shot) : Lebih dekat daripada ELS dan LS. Manusia biasanya
ditampakkan dari atas pinggang sampai atas kepala dalam shot ini. Latar
belakang dan objek utama pun juga nampak sebanding.
*
MCU (Medium Close Up) : Shot sangat dekat, objek diperlihatkan dari bagian dada
hingga atas kepala. MCU ini paling sering digunakan dalam dunia perfilman
*
CU (Close Up) : Shot teramat dekat. Objek menjadi titik perhatian utama dalam
shot ini dan latar belakang terlihat kurang dominan. Manusia biasanya
ditampilkan pada bagian bahu hingga atas kepala.
*
BCU (Big Close Up) : Shot yang menampilkan bagian tertentu dari tubuh manusia.
Objek mengisi layar secara menyeluruh dan sangat terlihat detilnya.
*
ECU (Extreme Close Up) : Shot yang menampilkan bagian tertentu objek dengan
sangat detil memenuhi layar.
Adapun
teknik-teknik yang ada dalam pengambilan gambar yaitu :
1.
Sudut pengambilan gambar (Camera Angle)
a.
Bird Eye View
Pengambilan
gambar dilakukan dari atas dari ketinggian tertentu sehingga memperlihatkan
lingkungan yang sedemikian luas dengan benda-benda lain yang tampak dibawah
sedemikian kecil. Pengambilan gambar biasanya menggunakan helikopter maupun
dari gedung-gedung tinggi.
b.
High Angle
Sudut
pengambilan gambar tepat diatas objek, pengambilan gambar seperti ini memiliki
arti yang dramatik yaitu kecil atau kerdil.
c.
Low Angle
Pengambilan
gambar diambil dari bawah si objek, sudut pengambilan gambar ini merupakan
kebalikan dari high angle. Kesan yang ditimbulkan dari sudut pandang ini yaitu
keagungan atau kejayaan.
d.
Eye Level
Pengambilan
gambar ini mengambil sudut sejajar dengan mata objek, tidak ada kesan dramatik
tertentu yang didapat dari eye level ini, yang ada hanya memperlihatkan
pandangan mata seseorang yang berdiri.
e.
Frog Level
Sudut
pengambilan gambar ini diambil sejajar dengan permukaan tempat objek berdiri,
seolah-olah memperlihatkan objek menjadi sangat besar.
2.
Ukuran gambar (frame size)
a.
Extreem Close-up (ECU)
Pengambilan
gambar sangat dekat sekali, hanya menampilkan bagian tertentu pada tubuh objek.
Fungsinya untuk kedetailan suatu objek.
b.
Big Close-up (BCU)
Pengambilan
gambar hanya sebatas kepala hingga dagu objek. Fungsi untuk menonjolkan ekpresi
yang dikeluarkan oleh objek.
c.
Close-up (CU)
Ukuran
gambar sebatas hanya dari ujung kepala hingga leher. Fungsi untuk memberi
gambaran jelas terhadap objek.
d.
Medium Close-up (MCU)
Gambar
yang diambil sebatas dari ujung kepala hingga dada. Fungsinya untuk mepertegas
profil seseorang sehingga penonton jelas.
e.
Mid Shoot (MS)
Pengambilan
gambar sebatas kepala hingga pinggang. Fungsinya memperlihatkan sosok objek
secara jelas.
f.
Knee Shoot (KS)
Pengambilan
gambar sebatas kepala hingga lutut. Fungsinya hampir sama dengan Mid
Shot.
g.
Full Shoot (FS)
Pengambilan
gambar penuh objek dari kepala hingga kaki. Fungsinya memperlihatkan objek
beserta lingkungannya.
h.
Long Shoot (LS)
Pengambilan
gambar lebih luas dari pada Full Shoot. Fungsinya menunjukkan objek dengan
latar belakangnya.
i.
Extreem Long Shoot (ELS)
Pengambilan
gambar melebihi Long Shoot, menampilkan lingkungan si objek secara utuh.
Fungsinya menunjukkan bahwa objek tersebut bagian dari lingkungannya.
Perkembangan fotografi di Indonesia selalu berkaitan dan mengalir bersama momentum sosial-politik perjalanan bangsa ini, mulai dari momentum perubahan kebijakan politik kolonial, revolusi kemerdekaan, ledakan ekonomi di awal 1980-an, sampai Reformasi 1998.
0 comments